TIMNAS U-23 RESAH

JAKARTA – Mantan Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) sekaligus pakar telematika, Roy Suryo, menyatakan pede mengenai pernyataannya terkait rekaman percakapan match fixing Timnas U-23 yang hanya rekayasa. Seperti diketahui, Roy mengatakan kalau rekaman tersebut dibuat di lantai tiga Gedung Kemenpora.

Roy menegaskan sama sekali tak gentar jika pihak Kemenpora mengadukannya ke polisi. Ia yakin memiliki bukti yang kuat. Roy pun mengaku geram karena dugaan pengaturan skor semakin meresahkan.

"Tindakan saya ini murni karena kecintaan saya pada Kemenpora. Saya adalah mantan Menpora. Tidak ada desakan dari siapa-siapa untuk membeberkan ini atau ingin menjatuhkan siapa. Ini inisiatif saya sendiri. Saya geram isu ini telah bergulir satu bulan, tapi malah semakin meresahkan, karena tidak ada tindakan yang diambil,” ungkap Roy kepada Okezone via telepon, Jumat (3/7/2015).

“Saya sayang Menpora Imam Nahrawi, karena itu saya tidak mau dia terpengaruh oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab,” lanjutnya.

Roy juga mengungkapkan berhasil melacak lokasi rekaman tersebut dengan metode call data record information (CDRI). Dalam CDRI tersebut di antaranya terdapat nomor pengirim, penerima, durasi, dan lokasi.

“Saya sangat setuju kalau urusan mafia bola ini diungkap sampai tuntas. Tapi kalau rekaman yang kemarin itu jelas hanya rekayasa. Saya pakai metode CDRI. Sebenarnya bakal lebih mudah lagi kalau ditambah metode intercepting (penyadapan) yang dilakukan KPK. Konten percakapannya akan terekam juga. Tapi dengan cara saya juga sudah bisa dilakukan. Saya tidak asal jeplak, saya sudah punya bukti kuat di tangan,” katanya lagi.

Hasil dari CDRI itu pun membuktikan kalau rekaman tersebut dibuat di lantai tiga Gedung Kemenpora. Roy pun berencana mendesak Bareskrim Mabes Polri untuk menindaklanjuti rekaman tersebut. Sejak awal, Roy sendiri mengaku sudah curiga rekaman tersebut hanya dibuat-buat.

“Soal skor yang disebut dalam rekaman tersebut, saya pikir itu hanya ditebak dan memang bertepatan dengan hasil yang diraih Timnas U-23. Ya, saya kira itu hanya kebetulan. Semua orang bisa melakukan itu,” terangnya.

“Saya akan mendesak kepolisian untuk membongkarnya, tapi saya yakin polisi bisa membongkar soal kapan pembicaraan dibuat dan lokasinya ada di mana. Ya, seperti yang saya lakukan. Saya juga mendengar kalau saya akan dilaporkan balik ke polisi oleh pihak Kemenpora karena statement saya ini, tapi saya tidak takut!” tegasnya lagi.

“Kini saya juga mendengar kalu pihak Kemenpora akan memperketat penjagaan di kantornya. Kenapa harus seperti itu? Publik juga bisa menilailah, masyarakat kini sudah cerdas. Apalagi, menurut survei, popularitas Menteri yang paling menurun adalah Menpora. Itu adalah bukti nyata! Saya bertanggung jawab penuh atas apa yang saya katakan, tanggung jawab secara ilmiah dan pribadi,” tandasnya.

Liga Indonesia 10:14 AM